http://dl7.glitter-graphics.net/pub/362/362457innqo6ec34.gif
Widget Animasi
Widget-Animasi
2014 BEAUTIFUL IN THE WORLD: 2014

Newest Post

Archive for 2014

Tak hanya kota-kota di luar Eropa ingin dijelajahi keluarga pelancong. Kota-kota di dalam negeri banyak pula bisa disaksikan keindahannya. Banyak kota atau desa-desa tertentu memiliki kekhasan tersendiri. Kota-kota besarnya seperti München, Berlin, Hamburg dan Köln berciri metropolitan dengan segala hiruk-pikuknya. Desa-desa beserta peternakan memiliki keindahannya juga. Kota-kota tua abad pertengahan yang sebagian besar masih terpelihara, sehingga kita serasa mengunjungi masa silam. Pun istana-istana megah jaman dahulu tempat mendiang raja-raja di Jerman bertahta atau bermukim.
Salah satu istana terindah adalah Neuschwanstein di dekat kota kecil Füssen di lereng Pegunungan Alpen. Dibangun atas perintah Raja Ludwig II. Otto Friedrich Wilhelm von Bayern, pencetus pembangunan istana-istana indah di abad kesembilan belas. Di antara istana-istana Ludwig, Nueschwanstein adalah yang termasyur, dikunjungi berjuta pelancong setiap tahunnya, dijadian contoh istana Disneyland, serta dijadikan setting film-film dongeng. 
Seperti biasa, dari kota Nuernberg, kota tempat tinggal kami saat itu, kami membeli tiket akhir minggu. Empat jam perjalanan menuju arah selatan, ke Pegunungan Alpen dengan kereta api ekonomi. Mulai dari München, lintasan kereta semakin menanjak. Kami pun melalui danau, pedesaan. Semuanya tampak tentram. Karena memang merupakan salah satu daerah tujuan utama di selatan jerman, maka kami pun bareng banyak turis di dalam kereta. Bahasa-bahasa asing selain jerman terdengar di seantero gerbong. Hampir tengah hari, sampailah kami di Füssen.
Dari Füssen kami masih harus naik bus lagi menuju Schwangau, nama desa dimana Neuschwanstein menjulang. Karena ramai pengunjung menuju kesana, tempat duduk bus besar ini tak mampu menampung semua. Penumpang berdiri membludak jumlahnya. Namun semua tampak cuek. Kami pun bersyukur masih terangkut oleh bus. Sekali lagi, berdesakan dalam bus, tak terlalu terasa karena perjalanan tak terlalu jauh, tak sampai setengah, dan pemandangan selama perjalanan. Bahkan para banyak penumpang berteriak kagum saat kami disuguhi pemandangan danau warna putih di luar sana. “Wow, indah nian!” seru mereka hampir serempak.
Dari halte pemberhentian di Schwangau, kemegahan Neuschwanstein segera memancar. Perasaan Emak pun jadi berubah romantis. Rasanya memang seperti berada di negeri dongeng. Hidup bersama para putri raja dan pangeran.
Awalnya, kami tak langsung memanjat bukit untuk mengunjungi istana. Kami memperhatikan sebentar daerah disini sebelum memutuskan mau kemana dulu. Banyak sekali turis-turis berwajah asia mendominasi jumlah pelancong. Bus-bus wisata mengangkut para rombongan ini. Tampaknya sebagian besar mereka berasal dari Jepang, sebab kami perhatikan petunuk wisata di sini pun dibuat dalam tiga bahasa, jerman, inggris dan jepang.
Kami berfoto dulu di dekat istana Hohenschwangau, istana lain yang letaknya tak setinggi Neuschwanstein. Hohenschwangau tak seindah satunya. Tapi terlihat cukupbesar dan megah. Kami juga berfoto dekat danau di kaki bukit, Alpsee alias Danau Alpen. Tak banyak orang mendatangi danau ini seperti kami. Mungkin karena dia bukan atraksi turis utama di daerah ini.
Istana Neuschwanstein masih sekilo meter lebih jauhnya dari mulut lokasi wisata ini. Untuk bisa naik kesana, bisa dilakukan dengan tiga cara. Naik bus, naik kereta kuda, dan berjalan kaki. Termahal, naik kereta kuda. Turis-turis asal Jepang nampaknya banyak sekali menggunakan sarana transportasi ini. Harga naik dan turun bukit tentu saja berbeda. Tiga empat orang menaiki kereta kuda, sesekali berfoto bersama Pak Kusir yang sedang bekerja. Mengendali kuda supaya baik jalannya.:) Yang lebih murah, adalah naik bus. Berangkat pada jam-jam tertentu saja. 
Kami, tentu saja memilih yang termurah, menggunakan tenaga sendiri, alias berjalan kaki. Berhemat sekalian berolah raga. Tanjakannya lumayan terjal. Satu kilometer-an perjalanan rasanya bagai berkilo-kilo meter. Berjalan pelan smabil ngos-ngosan, sampai juga kami di depan istana.
Akan tetapi, rasa capek ini segera terbayar saat kami tiba di sana, di atas bukit, dimana Neuschwanstein berdiri megah. Keindahan istana seakan berbaur dengan keindahan alam sekitarnya. Pegunungan Alpen di kejauhan, dua danau di kaki bukit, yakni Alpsee dan kleine Schwansee (Danau Angsa Kecil). Rombongan turis lain tak kalah takjubnya dibanding kami. Sebaian besar mengarahkan kamera mereka, mengabadikan keindahan Neuschwanstein dan sekitarnya. Kami pun mengambil beberapa foto berlatar belakang istana.
Jika kita berjalan menuju jembatan tak jauh dari puri, maka akan kita temukan tempat yang sangat cocok untuk memotret dengan latar belakang Neuschwanstein. Jalan ini ditutup di musim dingin. Tak rugi menyempatkan diri kemari untuk mendapatkan foto indah Neuschwanstein.

Kastil Neuschwanstein-Jerman

Jumat, 07 Maret 2014
Posted by Unknown
Pura Tanah Lot
 
Pura Tanah Lot merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Pulau Bali, Bahkan mungkin pada sebagian orang ada yang mengatakan bahwa kalo berwisata ke Bali akan tetapi tidak mengunjungi Tanah Lot maka rasanya belum sampai ke Bali :D , Mitos atau fakta itu terserah Anda hehe :) .
 Di Pura Tanah Lot ini Anda dapat menyaksikan matahari terbenam (sunset) di ufuk barat dengan Puranya yang berdiri di atas karang di tengah lautan. Alkisah, menurut cerita, pura Tanah Lot ini di bangun pada abad ke -16 oleh Danghyang Nirartha yang sudah berhasil menguatkan ajaran Hindu di Pulau Bali. Selain sarat dengan nilai historis yang kental, pura ini juga menawarkan pesona yang menakjubkan seperti sunset dan sangat ramai di kunjungi oleh wisatawan terutama pada waktu sore hari untuk melihat matahari terbenam (sunset) tersebut.
Di Pura Tanah Lot ini terdapat dua Pura yang terletak di atas batu besar, yang satu terletak diantara bongkahan batu dan yang satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Yang menjadikan Obyek Wisata Tanah Lot ini sangat menarik pengunjung wisatawan yang datang kesini adalah karena Pura Tanah Lot yang terletak terpiisah dari daratan, namun masih bisa di jangkau jika air laut surut tanpa perlu menggunakan perahu. Pura Tanah Lot terletak di desa Beraban, Tabanan, kurang lebih 1 jam 15 menit perjalanan dari Kuta Bali. Pura Tanah Lot merupakan salah satu Pura utam di Bali yang di kenal dengan Sad Kahyangan. Pemandangan yang di tawarkan mirip dengan yang ada di Pura Uluwatu dan tentunya tempat ini selalu menjadi pilihan utama wisatawan yang datang berkunjung ke Bali.

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQBmcomBdGJPD8FdPt5OSM8LGRVfEZoqbwe_T_etFD9bf3NlnCeuQ
Venesia, sebuah kota yang terletak di bagian utara Italia. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan kereta api selama tujuh jam dari Roma, ibukota Italia. Jam baru menunjukkan pukul 5.30 pagi. Stasiun Santa Lucia, yang menjadi penghubung Venesia dengan kota-kota di Italia lainnya masih belum begitu ramai. Hanya ada beberapa penumpang, di antaranya terdapat wisatawan.

Di depan stasiun, kesibukan warga Venesia telah mulai tampak. Semuanya dilakukan diatas air. Inilah keunikan Venesia. Kota ini berdiri di atas ratusan pulau kecil, yang dipisahkan oleh kanal besar dan kecil. Kanal-kanal ini menjadi tempat lalu lalang kapal, seperti mobil di jalan raya.
Kanal utama, atau grand canal, membelah kota menjadi dua. Panjangnya empat kilometer, dengan kedalaman air lima meter, dan lebar 50 meter. Kanal ini dipenuhi oleh bus air, taksi air, dan kapal-kapal yang memuat segala jenis keperluan. Mulai dari bahan makanan dan minuman, sampai bahan bangunan.
Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Langit tampak cerah. Sinar matahari menyinari air dan bangunan sehingga berwarna keperak-perakan. Untuk menyusuri kota Venesia dapat dilakukan dengan bus air. Sarana transportasi yang paling ekonomis. Dengan biaya 12 euro, atau sekitar 150 ribu rupiah, wisatawan dapat sepuasnya menjelajah kota ini selama 24 jam.
Venesia adalah kota yang dipenuhi dengan gereja dan bangunan tua. Di musim panas dengan suhu sekitar 35 derajat celcius, beberapa restoran meletakkan kursi dan meja di luar. Pemandangan yang sangat khas Eropa.
Kota Venesia identik dengan gondola, atau perahu. Gondola dengan pendayungnya yang berbaju garis-garis dan bertopi lebar, adalah ciri khas Venesia. Pemandangan gondola dengan turis duduk sambil menikmati musik akordion, merupakan pemandangan sehari-har di kota ini.
Satu setengah kilometer dari stasiun kereta api, terdapat Piazzetta San Marco. Letaknya di antara Dermaga San Marco, dan Piazza San Marco. Hingga abad ke-16, lapangan ini digunakan sebagai pasar. Di tengahnya terdapat dua tiang, dengan patung Santo Todaro, salah satu orang suci pertama di Venesia, dan patung singa San Marco.

Di dekat Piazzetta San Marco, terdapat Piazza San Marco, yang merupakan daya tarik utama Kota Venesia. Awalnya, Piazza San Marco berupa lapangan rumput. Namun setelah ditata dengan rapi, menjadikan pemandangan di Piazza San Marco penuh pesona.
Kendati hari masih pagi, wisatawan telah mulai berdatangan. sambil antri masuk, para wisatawan dapat melihat bangunan Basilica San Marco.
Gereja yang dibangun antara abad ke-11 dan ke-15 ini, menyimpan jenazah San Marco, pewarta injil. Arsitektur Basilica San Marco, merupakan perpaduan antara emas bergaya bizantium, menara bergaya gothic, tiang bergaya Romawi, dan kubah bergaya Islam. Ini merupakan bukti bahwa Venesia adalah kota internasional sejak dulunya.
Basilica San Marco dilengkapi dengan menara lonceng, yang dibangun pada abad ke-16. Hingga sekarang, lonceng masih berbunyi setiap pergantian jam. Sementara itu, di sekeliling lapangan terdapat bangunan-bangunan tua yang berfungsi sebagai toko cendera mata.
Ketika hari makin siang. wisatawan semakin memadati Piazza San Marco. Lapangan diramaikan oleh hadirnya burung dara. Jumlahnya bisa mencapai ratusan, bahkan ribuan. kehadiran unggas ini menjadi atraksi tersendiri. Kota Venesia memang penuh pesona. Selain indah, kota ini juga unik. Karena itu tidak salah jika Venesia dijuluki sebagai salah satu kota air terindah di dunia.(Indsib)



Pesona Kota Air VENEZIA-Italia

Selasa, 04 Maret 2014
Posted by Unknown

http://obyekwisatadijepang.files.wordpress.com/2012/10/biei_11.jpg

Biei adalah sebuah kota kecil yang terletak diantara kota Furano dan kota Asahikawa di Prefekture Sapporo. Kota ini sebenarnya tidak mempunyai tempat wisata yang terkenal. Tetapi kota ini mempunyai pemandangan yang sangat indah dengan diselingi bukit-bukit kecil yang banyak bunganya.
Di kota Biei terdapat dua jalan utama yaitu jalan Panorama yang menghubungkan kota Biei dengan kota Furano, dan jalan Patchwork yang menghubungkan kota Biei dengan kota Asahikawa

Selain dua jalan utama juga ada jalan lain yang terkenal yang bernama Refreshline yaitu jalan yang menghubungkan dari stasiun Biei ke Gunung Tokachidake. Untuk mendapatkan map beserta informasi lain kita dapat mendatangi pusat informasi yang bernama “The tower of the four seasons” yang terletak di sebelah timur statiun.
Untuk mencapai ke sana kita harus naik pesawat dari bandara lain turun di Bandara Asahikawa. Dari bandara kita terus naik bis menuju ke stasiun Biei memakan waktu sekitar 15 menit dengan tiket naik sebesar 360 yen. Jika kita berada di kota Furano atau kota Asahikawa kita bisa naik bis. Dari kota Furano ke stasiun Biei memakan waktu sekitar 30 – 40 menit dengan tiket naik sebesar 620 yen.
Untuk mengelilingi kota Biei, kalian memiliki 3 alternatif, yaitu :
1. Naik bus Twinkle
2. Menyewa Sepeda
3. Berjalan kaki
Pemandangan kota Biei :
163327_398757666887856_135978023_n

biei 1












 


*Ada hewan-hewan yang dimasukkan ke dalam kandang istirahat lebih cepat dari pukul 5 sore
Bangunan yang dulunya dijadikan sebagai Kuil ini sekarang dijadikan sebagai taman yang luas, yang dapat dijadikan untuk menyaksikan bunga Sakura sekaligus  dijadikan sebagai tempat wisata. nama lengkap taman ini ialah ialah Ueno Koen Onshi, tapi masyarakat umumnya menyebut taman ini euno Park. Disini ada sebuah patung yang sangat terkenal yaitu Saigo Takamori bersama seekor anjingnya. dimana cerita ini sudah terkenal asal usulnya. Saat berada di taman ini, anda dapat juga mengunjungi museum-museum yang seperti Museum Nasional Tokyo, Sains Nasional dan Museum Nasional Seni Barat. Karena di taman ini terdapat kebun binatang Ueno, sehingga membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang. kebun binatang ini memang merupakan kebun binatang yang tertua di Jepang dan paling terkenal. sudah mulai dibuka sejak tanggal 20 Maret 1882 dan selalu ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai tempat ini cukup dengan berjalan kaki selama kurang lebih 5 menit dari pintu keluar Ueno station, atau bisa juga menggunakan transportasi umum di Tokyo. disini terdapat pula Zoo Ueno Monorail, yaitu monorail pertama di Jepang yang menghubungkan bagian timur dengan barat Ueno Park. Untuk masuk kedalam kebun binatang ini cukup membeli tiket seharga 600 yen bagi satu orang dewasa. Dan kalau kalian ingin menaiki monorail didalam Ueno Zoo ini, bisa mendapatkannya dengan mebayar tiket seharga 150 yen.
Yang menarik disini juga terdapat sebuah kuil yang bernama Yushima Tenjin. kuil ini  ada didekat Okachimachi station. dan dibangun sejak tahun 1355 dan menjadi tempat para pelajar untuk berdoa dengan harapan mereka dapat sukses saat ujian sekolah dan bisa mendapatkan beasiswa. hal ini sudah menjadi kebiasaan dan kepercayaan tersendiri bagi para pelajar yang datang. dekat dengan lokasi Ueno Park ada juga pasar traditional yang menjual macam-macam sayuran dan juga kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang murah dan terjangkau.
1 Star2 Stars3 Stars







Pesona Ueno Park-Jepang

Jumat, 28 Februari 2014
Posted by Unknown

// Copyright © BEAUTIFUL IN THE WORLD //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //