Newest Post
Terletak di barat daya semenanjung Korea,
pulau Jeju adalah pulau vulkanik yang memiliki lebar 73 km dari barat
ke timur dan 31 km dari utara ke selatan. Sebagai daerah yang lokasinya
paling selatan Korea, cuaca pulau Jeju lebih hangat daripada daerah
lainnya bahkan selama musim dingin. Angin dari laut bertiup secara
konstan sepanjang tahunnya dan peninggalan aktivitas vulkanis menyisakan
pemandangan yang indah dengan bebatuan yang memiliki bentuk yang
beraneka ragam.
Keindahan alam yang fenomenal, peninggalan bersejarah, museum yang unik dan berbagai olah raga air membuat pulau Jeju
sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Korea. Sebelum ditemukannya
transportasi modern, perjalanan dari dan menuju pulau utama sulit untuk
dilakukan dan berbahaya. Oleh karena hal tersebut, orang-orang di pulau
Jeju mengembangkan kebudayaan dan dialek bahasa mereka sendiri yang
terbilang unik.
Di luar kebudayaan
tersebut lahirlah ikon yang menunjukkan keunikan dari pulau Jeju yaitu
”Haenyeo”, ”Dolhareubang”, ”Galot,” dan ”Bangsatap”. Pada jaman dahulu
kegiatan utama penduduk pulau Jeju adalah menangkap ikan dimana penduduk
wanita disana merupakan tulang punggung keluarga. ”Haenyeo” yang
berarti penyelam wanita, sering pergi menyelam untuk menangkap ikan dan
rumput laut. Sedangkan ”Dolhareubang” berarti patung batu kakek tua.
Patung ini ada yang memiliki mimik yang serius,
dan ada juga yang dengan mimik komik. Patung ini menjadi salah satu
simbol yang sangat terkenal dari pulau Jeju. Kata ”Galot” mengacu kepada
baju tradisional Jeju yang diwarnai dengan air perasan buah kesemek.
Pakaian yang berwarna oranye ini merupakan ciri khas dari Jeju.
Pemandangan khusus lainnya adalah ”Bangsatap” yang terdapat di sekitar
pulau, di rumah-rumah, pantai, dan bahkan tempat wisata. Menara kecil
dan berbentuk bulat ini terbuat dari batu dan dianggap sebagai menara
untuk melindungi penduduk dan membawa kemakmuran bagi masyarakat.
Diantara semua daya tarik alam yang terdapat di Jeju, ada tiga tempat
yang dikenal sebagai warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh UNESCO
(2007) yaitu Gunung Hallasan, Puncak
Seongsan Ilchulbong dan sistem tube lava Geomunoreum. Gunung Hallasan
mungkin merupakan fitur geografis yang paling menonjol di Jeju, yang
terdapat di tengah-tengah pulau. Puncak Seongsan Ilchulbong terkenal
akan karakteristik sedimentologis dan merupakan salah satu tempat
terbaik di dunia untuk mempelajari erupsi vulkanik. Warisan budaya dunia
yang ketiga yaitu sistem tube lava Geomunoreum merupakan serangkaian
gua lava terbesar di dunia. Jeju memiliki tiga daerah tujuan wisata
utama yaitu kota Jeju, resort Jungmun dan Seogwipo.
Jeju juga memiliki pantai-pantai yang sangat indah seperti pantai
Geumneung, pantai Hamdeok dan pantai Hyeopjae. Bagi pengunjung yang
ingin melihat tempat bersejarah yang masih kental dengan unsur
kebudayaan asli Jeju maka dapat mengunjungi desa Jeju, Samseonghyeol
atau desa Seongeup. Khusus bagi pengunjung yang menyukai boneka Teddy
Bear maka tidak boleh melewatkan tempat wisata yang satu ini yaitu
Museum Teddy Bear. Disini pengunjung dapat menikmati boneka Teddy Bear
yang lucu dan menggemaskan dengan berbagai bentuk dan ukuran.
sumber :http://www.arisurachman.com/